Rabu, 31 Juli 2013

12112012: Toward Vientiane

Tujuan saya hari ini adalah Vientiane, ibukota negara Republik Demokrasi Rakyat Laos. Awalnya ingin semalam lagi berada di Vang Vieng, rental sepeda lalu menjelajah hingga ke pelosok suburban. Namun timbul pikiran lain, toh nanti akan bertandang juga ke Guilin. Jika hanya sekedar mengeksplorasi bukit-bukit kapur, di Guilin sana jauh lebih masif. Sementara itu Tam Coc yang dikenal sebagai Ha Long in land dan Ha Long Bay sendiri, keduanya merupakan destinasi wisata kebanggaan Vietnam dan dua-duanya masuk dalam list tujuan saya berikutnya juga menyuguhkan pemandangan karst yang membuat decak kagum.

Masih di Vang Vieng, pagi-pagi berkelana berburu obyek foto. Berjalan ke arah sungai, kemudian meniti jembatan kayu  menuju seberang. Ternyata sungai yang mengalir dibawahnya tidaklah dalam, kira-kira selutut orang dewasa. Malam sebelumnya saya sudah mampir ke tempat ini, dan pagi itu tampak jelas deretan cottage dengan latar bukit-bukit kapur yang masih diselimuti kabut, sadis indahnya, haha.

Bagi turis yang ber-tubing maupun berkayak ria akan melewati sungai ini. Bahkan ada biro perjalanan yang menawarkan bersihanyut hingga ke Vientiane sana. Tubing adalah kegiatan arung jeram yang menggunakan sebuah ban bekas yang telah dimodifikasi sedemikian rupa. Ingin rasanya menikmati olah raga air ini. Namun biarlah, niat itu saya pendam untuk sementara waktu, tak perlulah jauh-jauh ke negeri orang untuk mencobanya sedangkan aktivitas sejenis banyak di Indonesia, dan tentunya dengan medan yang lebih keren pastinya. Toh, untuk tubing sendiri, saya sudah pernah melakukannya di Batang Anai saat masa kanak-kanak di bulan Ramadhan yang lebih deras alirannya.

Ada beberapa aktivitas lain yang bisa dilakukan di Vang Vieng, seperti panjat tebing. Bagi yang ingin belajar dari awal, ada juga kursusnya disini dan yang paling terkenal adalah Adam's Rock Climbing School. Dan bagi sobat yang memiliki budget lebih boleh kiranya merasakan sensasi naik balon udara mengitari Vang Vieng dari ketinggian, tentu pengalaman ini akan sangat berkesan.

Setelah puas memotret dan menghasilkan beberapa buah gambar, saya kembali berjalan menyusuri bar/ kafe di pinggir sungai, hingga ke ujung, ditengah jalan saya jumpai pasar kaget yang tak ramai, ada yang berjualan makanan dan kebutuhan sehari-hari, tipikal pasar rakyat seperti yang ada di Indonesia pada umumnya. Kemudian balik ke arah semula, saya menemui sebuah rumah makan, kebetulan pagi itu belum ada pelanggan lain, dan untungnya si ibu pemilik resto dan putri kecilnya yang akan berangkat ke sekolah begitu bersemangat menyambut dan menyediakan makanan untuk saya, seporsi nasi goreng vegetarian (20.000 Kip), lumayan enak, duduk di tingkat dua, di dinding dipenuhi testimoni orang-orang yang pernah hang out disana.

Kemudian berjalan ke jalan utama, disana saya memesan tiket bus ke Vientiane 40.000 Kip, balik ke penginapan, check out, dan kembali lagi ke biro travel, naik minivan menuju Vientiane, lagi lagi dipenuhi oleh turis asing.

Perjalanan ke Vientiane di tempuh  dalam waktu sekitar 3-4 jam. Pemandangan di sepanjang perjalanan menurut saya tak seseksi Luang Prabang - Vang Vieng. Berhenti sekali untuk makan siang, sampai di vientiane sekitar pukul setengah tiga ditengah cuaca yang teramat terik, untunglah bus berhenti di dalam kota, berjalan mencari penginapan, lumayan lama, akhirnya bertemu dengan Asian World Guesthouse, dormitory 25.000 Kip per malam.

Taruh barang keluar mencari masjid dengan harapan di lingkungan sekitar masjid terdapat komunitas muslim dan rumah makan halal, sayangnya tak sesuai harapan, kelar sholat, jalan balik ke arah penginapan, menyusur Rue Setthathirat, menyebrang masuk gang menembus ke Quai Fa Ngum melewati sebuah kuil, bersua restoran muslim Fathima, yang punya orang Malay-India, pesan nasi goreng kambing (18.000 Kip) dan teh tarik (8.000 Kip), yang melayani saya saat itu seorang bapak-bapak tua dengan cakap melayu, hebatlah orang Malay ni, saat itu ada juga pengunjung orang Malaysia, syukur, habis makan balik lagi ke penginapan, istirahat, ternyata sudah ada dua orang Cina menjadi kawan sekamar, salah seorangnya sepuh.

Sorenya berkunjung ke Patuxai di Avenue Lane Xang, replikanya Arc De Trumph di Prancis sana, singgah di That Dam a.k.a black stupa yang dipercayai masyarakat setempat dihuni oleh naga berkepala tujuh yang melindungi mereka dari serangan kerajaan Siam semasa perang Siam - Lao sekitar tahun 1880-an. Melewati pusat perbelanjaan terbesar di Laos, Talat Sao Mall. Sampai di Patuxai menjelang maghrib, foto-foto. Patuxai sendiri merupakan gerbang yang berdiri megah di atas sebuah lapangan dilengkapi taman, air mancur, mirip-mirip Bundaran HI-nya Laos, pengunjung dapat naik hingga ke puncak dengan membayar karcis masuk 5000 Kip.
Balik menyusuri Avenue Lane belok ke arah masjid Jamia, sholat, di suatu tempat ada foto SBY di mading pinggir jalan, jalan ke Promenade pinggir sungai Mekong, di sini tempat relaks masyarakat Vientiene maupun turis, ada yang sekedar duduk nongkrong, ada yang berolah raga, seperti jogging, bersepeda, saya berjalan menyusuri promenade, dalam komplek taman tersebut terdapat patung raja, ada juga pasar malamnya, terutama mereka yang berjualan baju-baju dengan tulisan Laos, saya membeli gunting kuku, beli 2 potong martabak India @ 7.000 Kip, istirahat. Masih ada sisa sehari esok untuk mengeksplorasi Vientiane, tak afdal rasanya bila tak berkunjung ke Pathat Luang, bangunan ikonik Budha khas Laos.

4 komentar:

  1. kurang gambarnyo bro, kalo bisa tiok kegiatan adoh foto.. hahah
    foto bro ndak adoh doh, beko dikiro ambiak dari internet se.
    tambah info ttg kuliner, beserta hargonyo, jadi utk org lain yg pengen trip tau pulo, sekalian di konversi ka rupiah.
    samantaro itu se dulu, beko2 ditambah.

    BalasHapus
  2. Hehe, baco dari awal, Bro. Post yg iko masih paralu di edit, kejar tayang.

    BalasHapus
  3. masih kurang banyak bro potonyo,
    klo menurut wak, bia terkesan bantuak diary bro buek jamnyo diawal ex: pkl 07.00 wib
    berangkat menuju medan..bla.bla
    strusnya
    jadi terdokumentasi dengn baik dan benar... hahaaha

    BalasHapus
  4. langsuang dibawahnyo agiah poto.

    BalasHapus