Sabtu, 15 Juni 2013

04112012: Chiang Mai

Kereta sampai di stasiun Chiang Mai telat dari jadwal seharusnya, keluar dari stasiun saya maupun turis lain langsung dirubungi oleh para awak songthew, setelah sedikit tawar menawar saya memilih Shongthew yang dikondekturi ibu-ibu 30 B bareng traveler lain, diantara mereka ada yang barusan balik dari Bali. Tujuan saya adalah Taphae gate yang merupakan pintu gerbang utama city wall bagian timur dan daerah disekitarnya yang menjadi pusat keramaian di Chiang Mai.
Sebenarnya untuk mencapai city wall dari stasiun KA ini bisa dilakukan dengan berjalan kaki sejauh 2-3 Km. Kira-kira 15 menit kemudian songthew berhenti di depan Taphae gate. Saya berjalan memasuki pintu gerbang dan melewati perempatan lampu merah, lalu berjalan lurus ke arah barat menuju Ratchadamnoen road, jalan utama di bagian dalam city wall, dimana pada hari Minggu di sepanjang jalanan ini dijadikan walking street market. Hal pertama yang saya cari adalah penginapan, saya berjalan mengikuti kata hati memasuki gang (soi) demi gang dan terpilihlah Kavil Guesthouse di Soi 5, yang duduk di meja resepsionisnya seorang ibu-ibu ramah, check in, ambil private room 200 B di lantai 2 dengan fasilitas double bed, fan, wifi, dan kamar mandi di dalam (luas, bersih dengan shower). Kamar yang akan menjadi istanaku untuk 2 malam kedepan.
Sorenya, saya berjalan keluar gate, menyusuri Ta Phae road, menikung ke kiri ke Chang Klan road, terus berjalan sampai bertemu gang diseberang dengan plang petunjuk arah Masjid dengan tulisan arab, masuk kedalam gang tersebut, tak sampai 500 m tampak bangunan besar dan tinggi disebelah kiri, itulah Masjid yang saya cari. Di sepanjang gang Masjid ini ada banyak tempat makan halal, amboi senangnya. Di Chiang Mai maupun Thailand pada umumnya saya bisa berasumsi dan berharap bahwa dimana ada Masjid disitu besar kemungkinan bisa menemukan tempat makan halal, namun tidak di beberapa tempat yang akan saya kunjungi berikutnya. Kedai pinggir jalan didepan Masjid menjadi pilihan tempat makan saya waktu itu, saya memesan nasi dengan lauk daging sapi 40 B yang dilayani oleh seorang perempuan berjilbab, alhamdulillah kenyang.
 
Selesai makan, saya balik melalui jalan yang sama ke city wall, ternyata sepanjang Ratchadamnoen road sudah dipenuhi banyak orang, saya beruntung bisa hadir ditengah hiruk pikuk keramaian pasar malam yang adanya hanya di hari Minggu itu, berbaur diantara para pengunjung lain yang kebanyakan turis asing, menyaksikan hiburan dari para seniman jalanan yang super kreatif serta mencicipi aneka street food. Sebelum kembali ke penginapan saya sempatkan mengunjungi dan mengambil gambar beberapa wat yang ada di bagian dalam city wall.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar